Mediabojonegoro.com - Siapa sih yang bisa nolak nikmatnya sepiring nasi goreng panas di malam hari? Makanan yang satu ini memang punya tempat spesial di hati banyak orang Indonesia. Rasanya yang gurih, bisa dikreasikan dengan berbagai topping, dan tentu saja harganya yang bersahabat bikin nasi goreng jadi andalan banyak orang saat perut lapar di malam hari.
Nah, di balik popularitas nasi goreng ini, ternyata ada peluang usaha yang cukup menjanjikan nih guys, jualan nasi goreng keliling. Yuups, bukan buka warung tetap, tapi konsep keliling pakai gerobak dorong atau motor. Kenapa harus keliling? Karena bisa lebih fleksibel, hemat biaya sewa tempat, dan bisa menjangkau lebih banyak konsumen.
Tapi, sebelum kamu terjun ke usaha ini, yuk kita bahas bareng-bareng soal estimasi modal dan juga tips biar jualanmu laris manis!
Estimasi Modal Usaha Nasi Goreng Keliling
Untuk memulai usaha ini, kamu perlu menyiapkan beberapa hal utama seperti peralatan, bahan baku, dan perlengkapan pendukung lainnya. Nah, berikut ini estimasi modal awalnya:
1. Gerobak Dorong atau Motor Modifikasi
- Gerobak dorong bekas: Rp 2.000.000 - Rp 3.500.000
- Motor modifikasi dengan rombong: Rp 6.000.000 - Rp 10.000.000
- Pilihan tergantung gaya jualan dan target pasar. Kalau targetnya area perumahan, pakai gerobak pun cukup.
2. Peralatan Masak
- Kompor gas 1-2 tungku: Rp 300.000 - Rp 500.000
- Tabung gas 3 kg + isi: Rp 250.000
- Wajan besar (wok): Rp 100.000
- Centong, spatula, saringan, talenan, pisau, dll: Rp 200.000
- Lampu LED + aki (kalau jualan malam): Rp 150.000
3. Bahan Baku Awal
- Beras 5 kg: Rp 70.000
- Telur 1 tray (30 butir): Rp 55.000
- Minyak goreng 2 liter: Rp 30.000
- Bumbu dasar (bawang merah, putih, cabe, dll): Rp 50.000
- Kecap, saus, margarin, garam, penyedap, dll: Rp 100.000
- Daging ayam/sosis/bakso sebagai topping: Rp 100.000
4. Kemasan dan Perlengkapan Tambahan
- Kertas nasi, mika, sendok plastik: Rp 50.000
- Serbet, plastik kresek, tisu: Rp 30.000
Jadi, kalau ditotal keseluruhan estimasi modal awal (gerobak manual) sekitar Rp 3.500.000 - Rp 5.000.000.
Sedangkan kalau pakai motor, bisa tembus Rp 7.000.000 - Rp 10.000.000.
Modal ini bisa lebih hemat lagi kalau kamu sudah punya motor atau peralatan dapur sebelumnya. Dan tenang, modal segini nggak bakal sia-sia kalau kamu serius ngejalanin.
Perkiraan Pendapatan Harian
Misalnya kamu jual nasi goreng dengan harga Rp 12.000 per porsi, dan dalam satu malam kamu bisa jual 30–50 porsi, maka:
Omzet harian: Rp 360.000 - Rp 600.000
Laba bersih (setelah dikurangi bahan baku dan biaya gas) sekitar Rp 150.000 - Rp 250.000 per malam
Dalam sebulan (30 hari), kamu bisa dapat keuntungan bersih sekitar Rp 4.500.000 - Rp 7.500.000. Cukup menarik, kan? Bahkan bisa lebih besar kalau kamu punya pelanggan tetap atau buka layanan pesan antar.
Tips Agar Jualan Nasi Goreng Keliling Ramai Pembeli
Kalau ngomongin jualan nasi goreng, tantangannya bukan cuma bisa masak enak, tapi juga bikin orang mau mampir dan beli. Ingat, yang jualan nasi goreng itu bukan cuma kamu doang, persaingannya lumayan ketat. Tapi jangan khawatir, kamu bisa banget bikin jualanmu jadi lebih menonjol dan disukai banyak orang.
Nih, ada beberapa tips yang bisa kamu coba biar jualanmu nggak cuma rame, tapi juga punya pelanggan setia!
1. Racik Cita Rasa yang Bikin Kangen
Serius deh, rasa itu urusan nomor satu. Nasi goreng yang enak tuh yang punya karakter. Misalnya, kamu bisa mainin di aroma smoky wajan panas, bumbu yang lebih medok, atau bahkan punya saus rahasia ala kamu sendiri. Ada juga yang laris karena topping-nya unik, misalnya nasi goreng sosis keju, ayam crispy, atau bahkan topping pedas level neraka. Jangan takut bereksperimen, tapi tetap jaga konsistensi rasa ya. Sekali orang suka, biasanya mereka bakal balik lagi.
2. Pilih Lokasi atau Rute Jualan yang “Hidup”
Biarpun kamu jualannya keliling, bukan berarti rutenya asal-asalan. Pilih area yang memang ramai aktivitas malam, seperti kompleks perumahan, area kos mahasiswa, pinggir jalan utama, atau dekat tempat nongkrong. Jangan lupa juga buat cek, ada nggak pesaing yang udah jualan di situ. Kalau pun ada, kamu bisa cari celah misalnya, beda jam jualan atau beda segmen rasa.
Kamu juga bisa sistem “mangkal keliling”, alias muter dulu, terus mangkal di satu titik yang potensial. Pastikan tempat mangkal kamu aman, terang, dan nggak ganggu lalu lintas atau warga.
3. Bikin Branding yang Bikin Orang Ingat
Meski jualan keliling, bukan berarti kamu nggak bisa punya brand. Justru di situ nilai plusnya. Tempel nama unik dan gampang diingat di gerobak atau rombong, misalnya “NasGor Kang Cepet” atau “Nasi Goreng Mas Wangi”. Nama ini penting buat branding jangka panjang.
Kalau bisa, pakai seragam simple kayak kaos polos yang ada nama usaha kamu. Sekalian tampil rapi dan profesional. Orang jadi lebih percaya dan tertarik buat beli.
4. Aktif di Media Sosial Lokal
Ini nih yang masih jarang dilakuin sama penjual keliling, padahal efeknya bisa luar biasa. Buat akun Instagram atau Facebook Page khusus jualan kamu. Upload foto nasi goreng yang menggoda (bikin ngiler tuh penting!), lokasi kamu mangkal, atau bahkan testimoni dari pembeli.
Biar makin gampang dicari, gabung juga di grup Facebook atau WhatsApp lokal seperti grup warga perumahan atau komunitas UMKM di kota kamu. Info jualan kamu bakal cepat nyebar dan bisa datengin pelanggan baru tiap malam.
5. Buka Layanan Pre-Order atau Delivery
Nggak semua orang bisa nemuin kamu keliling, apalagi kalau mereka malas keluar rumah. Nah, di sinilah kamu bisa buka sistem pre-order lewat WhatsApp. Kamu share rute jualanmu di sore hari, lalu orang bisa pesan duluan dan tinggal ambil pas kamu lewat.
Kalau punya kerja sama dengan tukang ojek lokal atau bisa antar sendiri, malah lebih oke. Sekali jalan, bisa nganterin 2-3 pesanan langsung ke rumah pelanggan. Lumayan nambah pemasukan tanpa harus nambah putaran.
6. Buat Promo dan Gimmick Menarik
Orang Indonesia suka banget yang namanya promo. Gunakan ini sebagai strategi marketing. Misalnya, “Beli 5 gratis 1”, “Diskon Rp 2.000 buat pelanggan pertama”, atau kasih bonus sambal spesial buat yang follow akun sosmed kamu. Gimmick kecil ini bisa bikin orang penasaran dan nyoba beli, apalagi buat pelanggan baru.
Kamu juga bisa sesekali adain giveaway sederhana di medsos, kayak nasi goreng gratis buat 3 orang pemenang yang share postingan kamu. Ini cara murah meriah buat naikin engagement dan kenalkan jualan kamu ke lebih banyak orang.
7. Tampilan Bersih dan Rapi, Jangan Sepelekan!
Meskipun jualannya kaki lima atau keliling, tampilan tetap harus diperhatikan. Gerobak bersih, alat-alat tertata, baju nggak kotor, dan makanan disajikan dengan rapi, itu semua bisa ningkatin kepercayaan pembeli.
Percaya deh, banyak orang yang batal beli cuma gara-gara lihat tempat jualannya jorok. Tapi kalau tampil bersih dan rapi, bahkan pelanggan baru pun berani coba karena keliatan profesional dan aman dikonsumsi.
Intinya, jualan nasi goreng keliling itu bisa jadi usaha yang menguntungkan, asal kamu nggak asal jalanin. Butuh strategi, konsistensi, dan sedikit kreativitas. Jangan cuma ngandelin rasa, tapi juga pikirkan gimana caranya bikin orang tahu, tertarik, dan akhirnya jadi pelanggan loyal.
Kalau kamu bisa ngasih pengalaman yang enak secara rasa dan pelayanan, bukan nggak mungkin jualanmu bakal jadi langganan banyak orang. Dan nggak heran pula kalau nanti malah banyak yang nungguin kamu lewat tiap malam!
Kesimpulan
Jualan nasi goreng keliling memang bukan usaha instan jadi kaya, tapi dengan perhitungan modal yang tepat, rasa yang enak, dan strategi jualan yang oke, usaha ini bisa menghasilkan cuan yang lumayan. Cocok banget buat kamu yang pengin mulai usaha dengan modal minim tapi penghasilan stabil.
Ingat, semua bisnis butuh proses. Awalnya mungkin sepi, tapi kalau kamu konsisten dan terus berinovasi, pelanggan setia akan datang dengan sendirinya.
Komentar0