Mediabojonegoro.com - Bekerja di BUMN (Badan Usaha Milik Negara) masih jadi impian banyak orang. Ya, siapa sih yang nggak tergiur dengan status kerja yang stabil, gaji yang cukup bersaing, tunjangan yang lengkap, dan citra keren sebagai “pegawai negara tapi bukan PNS”? Tapi, proses untuk bisa tembus ke sana bukan perkara gampang. Saingannya banyak, prosesnya panjang, dan seleksinya ketat.
![]() |
Foto dok : Gapura Akhlak, Core Values BUMN |
Nah, kalau kamu lagi nyiapin diri buat daftar kerja di BUMN, atau lagi nyoba-nyoba peruntungan, artikel ini cocok banget buat kamu baca sampai habis. Kita bakal bahas cara biar bisa diterima kerja di BUMN dari berbagai sisi, mulai dari persiapan dokumen sampai tips pas wawancara. Simak, ya!
1. Pahami Dulu Sistem Rekrutmen Bersama BUMN
Pertama, kamu harus tahu dulu bahwa sekarang ini sistem seleksi kerja di BUMN udah lebih transparan dan terpusat lewat Rekrutmen Bersama BUMN yang digelar oleh FHCI (Forum Human Capital Indonesia). Biasanya dibuka setiap tahun, dan prosesnya cukup sistematis, terdiri dari beberapa tahapan-tahapan. Diantaranya:
- Seleksi Administrasi
- Tes TKD (Tes Kemampuan Dasar) dan Core Values BUMN (AKHLAK)
- Tes Bahasa Inggris
- Tes Kompetensi Bidang
- Wawancara dan MCU (Medical Check-Up)
Jadi sebelum daftar, pastikan kamu update informasi resmi dari situs atau media sosial FHCI dan BUMN targetmu. Jangan sampai ketipu info hoaks, ya!
2. Kenali Diri dan Tentukan Target
Ada banyak banget BUMN di Indonesia, mulai dari bank (kayak Bank Mandiri, BRI, BNI), perusahaan energi (kayak Pertamina, PLN), sampai perusahaan infrastruktur, transportasi, dan telekomunikasi. Setiap BUMN punya budaya kerja dan kebutuhan yang berbeda-beda.
Makanya, penting banget untuk mengenali dirimu sendiri dulu. Lulusan apa? Minat dan skill-nya di bidang apa? Jangan asal daftar semua BUMN karena tergiur gaji, tapi sesuaikan dengan passion dan keahlianmu. HR BUMN lebih suka kandidat yang memang relevan dan antusias, bukan yang asal coba-coba.
3. Siapkan CV dan Dokumen Pendukung yang Rapi
Masuk ke tahap teknis, pastikan kamu punya CV yang jelas, ringkas, dan relevan. Jangan asal copas template dari internet, buatlah yang benar-benar menggambarkan kemampuan dan pengalamanmu secara jujur. Kalau kamu fresh graduate, tonjolkan pengalaman organisasi, magang, atau proyek kampus. Kalau udah punya pengalaman kerja, fokuskan pada pencapaian dan kontribusimu di tempat sebelumnya.
Dokumen pendukung lainnya seperti ijazah, transkrip nilai, KTP, foto terbaru, dan sertifikat (kalau ada) juga harus siap dalam bentuk digital dan file-nya jangan asal nama, lebih baik diberi nama file yang jelas, misalnya: “CV_NamaLengkap.pdf”.
4. Latihan Soal TKD dan Tes AKHLAK
Nah, ini bagian yang sering jadi “penyaring” utama di seleksi BUMN. Tes Kemampuan Dasar dan AKHLAK. Biasanya terdiri dari soal-soal numerik, verbal, logika, dan pemahaman karakter BUMN.
Sedangkan nilai AKHLAK merupakan singkatan dari:
- Amanah
- Kompeten
- Harmonis
- Loyal
- Adaptif
- Kolaboratif
Nilai-nilai ini akan diukur dalam bentuk soal-soal psikotes, jadi penting banget buat kamu latihan soal-soal serupa. Banyak kok buku atau platform online yang menyediakan soal-soal try out seleksi BUMN.
5. Perkuat Skill Bahasa Inggris
Hampir semua BUMN sekarang mewajibkan tes bahasa Inggris sebagai bagian dari proses seleksi. Nggak harus sempurna kayak native speaker, tapi setidaknya kamu bisa paham struktur kalimat, grammar dasar, dan punya vocabulary yang cukup.
Kalau kamu belum pede, kamu bisa mulai dari latihan-latihan TOEFL atau IELTS online. Banyak platform gratis yang bisa bantu kamu latihan tiap hari.
6. Kuasai Bidangmu
Setelah lolos TKD dan AKHLAK, kamu akan masuk ke tahap tes kompetensi bidang. Nah, ini bagian penting di mana kamu harus menunjukkan bahwa kamu memang punya kapabilitas di bidang yang kamu lamar.
Misalnya kamu melamar di bidang keuangan, kamu harus ngerti soal laporan keuangan, analisis rasio, atau dasar-dasar ekonomi. Kalau bidang IT, ya harus bisa coding atau ngerti sistem yang relevan. Jadi, pelajari ulang semua materi kuliah atau pengalaman kerjamu yang berkaitan.
7. Tunjukkan Karakter Positif saat Wawancara
Wawancara adalah tahap yang menentukan. Ini bukan sekadar soal menjawab pertanyaan HRD, tapi soal bagaimana kamu menampilkan versi terbaik dirimu sendiri.
Nah, berikut beberapa tips saat wawancara:
- Datang tepat waktu dan berpakaian rapi
- Jawab dengan tenang dan jujur
- Tunjukkan bahwa kamu punya semangat untuk berkontribusi
- Kenali dulu profil BUMN tersebut (visi, misi, dan nilai-nilainya)
- Jangan terlalu fokus ke gaji atau fasilitas saat wawancara awal
Ingat, BUMN butuh orang yang bisa loyal dan berintegritas. Jadi tunjukkan karakter itu sejak awal.
8. Mental dan Konsistensi: Jangan Mudah Menyerah
Ini mungkin tips yang paling “ngena”, jangan gampang nyerah. Banyak orang gagal di percobaan pertama, tapi berhasil setelah mencoba di tahun berikutnya. Proses seleksi BUMN memang panjang dan kadang bikin stres, tapi jangan jadikan itu alasan buat berhenti berjuang.
Gunakan waktu jeda antar seleksi buat belajar lebih banyak, evaluasi kesalahan sebelumnya, dan upgrade diri. Percaya deh, usaha yang konsisten pasti akan berbuah hasil.
Penutup
Masuk kerja di BUMN itu bukan cuma soal hoki, tapi soal persiapan yang matang, strategi yang tepat, dan sikap yang positif. Kalau kamu punya tekad yang kuat dan mau belajar dari setiap proses, peluangmu untuk diterima akan jauh lebih besar.
Jadi, yuk mulai seriusin prosesnya dari sekarang. Jangan nunggu pengumuman rekrutmen baru dulu baru kalang kabut. Siapin dari sekarang, biar pas waktunya tiba, kamu udah tinggal gas!
Semoga sekelumit artikel ini bisa memberi manfaat buat kamu dan semoga juga tahun ini jadi tahun keberuntunganmu buat tembus kerja di BUMN. Semangat terus yaa..!!!
Komentar0