Mediabojonegoro.com - Kerja di bank. Kedengarannya rapi, profesional, dan menjanjikan, ya? Nggak heran sih, karena sampai sekarang dunia perbankan masih jadi salah satu sektor favorit banyak orang buat berkarier. Mulai dari fresh graduate sampai yang udah punya pengalaman kerja, banyak yang ngincer posisi di bank, entah itu jadi frontliner seperti teller dan customer service, ataupun posisi back office dan analis.
![]() |
Teller dan Nasabah Bank Mandiri Tunas Finance |
Tapi, meskipun peluangnya banyak, persaingan juga nggak main-main. Nah, buat kamu yang lagi pengin banget kerja di bank tapi bingung harus mulai dari mana, tenang aja. Di artikel ini, kita bakal bahas tuntas gimana caranya biar peluangmu diterima kerja di bank makin besar. Siap? Yuk, kita kupas satu-satu!
Kenapa Banyak Orang Ingin Kerja di Bank?
Sebelum bahas tipsnya, kita ulas dulu alasan kenapa bank jadi pilihan menarik. Pertama, stabilitas. Industri perbankan dikenal cukup stabil, terutama bank-bank besar yang udah punya nama. Kedua, jenjang karier yang jelas. Banyak bank punya sistem promosi yang tertata dan berdasarkan performa.
Selain itu, benefit-nya juga oke, gaji kompetitif, tunjangan kesehatan, pelatihan rutin, sampai bonus tahunan. Belum lagi, kerja di bank juga sering diasosiasikan dengan prestise dan profesionalisme.
Tapi... semua itu harus dibayar dengan kemampuan, etos kerja yang tinggi, dan tentunya kemampuan lolos proses rekrutmennya yang cukup ketat.
1. Pahami Dulu Jenis Pekerjaan di Bank
Biar kamu bisa mempersiapkan diri dengan lebih terarah, kenali dulu beberapa posisi umum yang biasanya dibutuhkan di bank:
Teller: Orang yang melayani transaksi nasabah seperti setor dan tarik tunai.
Customer Service (CS): Menangani pertanyaan dan kebutuhan nasabah soal produk bank.
Marketing: Bertugas mencari nasabah baru dan menawarkan produk seperti tabungan, deposito, atau pinjaman.
Administrator: Mengurus dokumen dan kelengkapan transaksi di balik layar.
Analis Kredit: Menilai kelayakan nasabah dalam mengajukan pinjaman.
Auditor dan Risk Management: Menangani kepatuhan dan risiko internal bank.
Setiap posisi punya kualifikasi dan keahlian berbeda. Jadi, pastikan kamu tahu kamu cocoknya di mana.
2. Perkuat Latar Belakang Pendidikan dan Keahlian Dasar
Mayoritas bank masih membuka peluang untuk lulusan berbagai jurusan, tapi memang lebih terbuka untuk jurusan ekonomi, akuntansi, manajemen, atau perbankan. Tapi tenang, jurusan lain juga tetap punya peluang kok, asal kamu punya kemauan belajar dan basic skill yang dibutuhkan.
Nah, berikut beberapa keahlian dasar yang penting untuk dimiliki. Antara lain:
- Kemampuan komunikasi yang baik
- Penguasaan komputer (terutama Microsoft Excel dan sistem perbankan)
- Kecermatan dan ketelitian
- Pengetahuan dasar tentang produk dan layanan perbankan
- Etika dan integritas kerja
Kalau kamu punya sertifikasi tambahan seperti pelatihan perbankan, brevet pajak, atau sertifikasi keuangan (misalnya AAJI untuk asuransi), ini bisa jadi nilai plus besar.
3. Percantik CV dan Lamaranmu
Jangan pernah anggap remeh urusan CV (Curriculum Vitae) dan surat lamaran, ya. Ini dua hal pertama yang akan dilihat oleh HRD sebelum memutuskan kamu layak lanjut ke tahap seleksi berikutnya atau enggak. Ibaratnya, CV itu pintu gerbang awal, kalau tampilannya berantakan atau informasi yang kamu cantumkan kurang menarik, bisa-bisa langsung ditutup dan dilupakan.
Nah, supaya CV-mu bisa “stand out” di antara tumpukan lamaran lain, kamu bisa mulai dengan hal-hal berikut:
Desain Rapi dan Profesional
Nggak perlu pakai desain yang terlalu warna-warni atau aneh-aneh. Cukup bersih, informatif, dan enak dibaca. Kalau kamu nggak yakin soal desain, kamu bisa pakai template CV gratis dari platform seperti Canva atau Novoresume.
Informasi yang Relevan
Fokus pada pengalaman, pendidikan, keterampilan, dan pencapaian yang berkaitan dengan posisi yang kamu lamar. Misalnya, kalau kamu lamar posisi teller, tonjolkan pengalaman yang menunjukkan ketelitian, pelayanan pelanggan, atau pengelolaan uang.
Highlight Soft Skill dan Hard Skill
Misal nih kayak teliti, jujur, multitasking, punya kemampuan komunikasi yang baik, menguasai Microsoft Office, bisa bekerja di bawah tekanan, dan sebagainya. Tapi jangan cuma asal tulis, kalau bisa kasih sedikit bukti atau pengalaman yang mendukung.
Pengalaman Organisasi atau Magang
Buat kamu yang masih fresh graduate dan belum punya pengalaman kerja, jangan khawatir. Kegiatan organisasi, kepanitiaan, atau magang waktu kuliah bisa banget dimasukin. Ini menunjukkan bahwa kamu aktif, bertanggung jawab, dan punya inisiatif.
Pas Foto yang Sopan dan Profesional
Hindari pakai foto selfie atau yang terlalu casual. Pakai pakaian formal dan latar belakang polos. Ini penting karena bank punya standar tinggi dalam urusan penampilan.
Sedangkan untuk surat lamaran, jangan sekadar copy-paste dari internet, ya. Tulis dengan gaya yang sopan dan to the point, tapi tetap personal. Tunjukkan bahwa kamu benar-benar tertarik dan serius dengan posisi yang kamu lamar. Sebutkan juga kenapa kamu cocok, dan apa yang bisa kamu kontribusikan ke perusahaan.
Intinya, CV dan surat lamaran itu cerminan dirimu. Kalau kamu aja nggak serius ngerjainnya, gimana perusahaan bisa percaya kamu bakal serius kerja?
4. Latihan Psikotes dan Wawancara
Proses seleksi kerja di bank biasanya mencakup tahap berikut:
- Seleksi administrasi
- Psikotes
- Interview HRD
- Interview user (atasan langsung)
- Medical check-up
Nah, psikotes itu sering jadi momok. Banyak yang gugur di tahap ini karena nggak siap. Jadi, sebaiknya kamu mulai latihan soal-soal psikotes seperti logika, aritmatika, deret angka, dan analogi verbal. Banyak kok contoh soal gratis di internet atau buku-buku latihan psikotes.
Waktu interview, jaga penampilan, datang tepat waktu, dan jawab pertanyaan dengan jujur dan percaya diri. Be yourself, tapi tetap profesional. Tunjukkan motivasi kamu kerja di dunia perbankan, bukan cuma karena “pengen kerja yang gajinya gede”, tapi juga karena kamu paham peran dan kontribusi yang bisa kamu berikan.
5. Perhatikan Penampilan
Jangan salah, penampilan juga jadi nilai penting, apalagi kalau kamu ngincar posisi frontliner kayak teller atau CS. Bank butuh orang yang rapi, sopan, dan representatif di hadapan nasabah. Jadi, mulai sekarang biasakan berpakaian profesional, latihan senyum tulus, dan jaga gestur tubuh yang positif.
6. Bangun Networking dan Ikuti Job Fair
Kadang, kesempatan itu datang dari kenalan. Teman yang kerja di bank bisa ngasih info lowongan lebih cepat, atau bahkan merekomendasikan kamu. Jadi, aktiflah di komunitas, alumni, atau grup pencari kerja.
Selain itu, manfaatkan event job fair, baik yang offline maupun online. Banyak bank yang ikut serta dan membuka rekrutmen langsung saat acara berlangsung.
7. Jangan Cepat Menyerah
Terakhir dan yang paling penting jangan cepat nyerah. Mungkin kamu akan gagal di satu dua bank, tapi bukan berarti kamu nggak layak. Gunakan setiap pengalaman rekrutmen sebagai pembelajaran. Perbaiki kesalahan, terus upgrade kemampuan, dan tetap konsisten.
Karena kadang, yang bikin kamu lolos bukan cuma skill, tapi juga kegigihan dan niat yang kuat.
Penutup: Yakin dan Serius, Itu Kuncinya
Dunia perbankan memang penuh tantangan, tapi juga menjanjikan banyak peluang buat kamu yang serius dan siap belajar. Dengan persiapan yang matang, mental yang kuat, dan keinginan berkembang, bukan nggak mungkin kamu bisa menginjakkan kaki di bank impianmu.
Jadi, jangan ragu buat mulai sekarang. Bangun CV yang solid, asah skill, dan terus cari peluang. Siapa tahu, beberapa bulan ke depan kamu udah duduk manis di meja kerja bank, pakai seragam rapi, dan melayani nasabah dengan penuh percaya diri.
Semangat, ya! Masa depan cerah itu dimulai dari langkah kecil hari ini.
Komentar0