Gpr5BUGiGpM7TpGoTSCiTSOlGd==

Mau Cuan dari Emas? Ini Rahasia Investasi Emas yang Aman dan Menguntungkan

Mediabojonegoro.com - Investasi emas tuh kayak sahabat lama yang nggak pernah bikin repot. Di tengah gonjang-ganjing dunia saham, kripto, dan properti, emas tetap jadi primadona buat banyak orang yang pengen cuan tapi tetap main aman. Tapi, jangan salah, biar kelihatannya simpel, investasi emas juga ada ilmunya. Kalau asal beli, ya bisa-bisa malah zonk.


Foto dok : Pinterest, Emas Antam Logam Mulia


Nah, buat kamu yang kepikiran pengen mulai investasi emas tapi masih ragu atau belum paham caranya, yuk simak dulu ulasan lengkap ini. Kita bahas dari dasar, jenis-jenis emas buat investasi, sampai tips biar investasimu nggak boncos.

Kenapa Sih Emas Masih Jadi Pilihan Investasi Favorit?

Ada beberapa alasan kenapa emas itu tetap jadi pilihan banyak orang, bahkan dari zaman kakek-nenek kita.

1. Nilainya cenderung stabil

Emas itu tahan terhadap inflasi. Harga kebutuhan pokok naik? Nilai mata uang anjlok? Emas tetap tenang di tempat, bahkan bisa naik. Ini yang bikin banyak orang pakai emas sebagai alat lindung nilai.

2. Likuid alias gampang dicairkan

Butuh uang cepat? Emas bisa langsung dijual di toko emas, pegadaian, atau platform digital. Jadi cocok banget buat dana darurat juga.

3. Risikonya relatif rendah

Dibanding saham yang bisa naik-turun drastis, emas lebih kalem. Jadi cocok buat investor pemula yang nggak mau jantungan lihat grafik merah.

Jenis-Jenis Emas Buat Investasi

Sebelum kamu buru-buru beli emas, penting banget nih buat tahu dulu jenis-jenis emas yang biasa dipakai buat investasi. Soalnya, nggak semua emas itu cocok dijadikan instrumen investasi, lho. Ada yang lebih cocok buat dipakai gaya, ada juga yang memang disiapkan khusus buat cuan jangka panjang.

Berikut ini beberapa jenis emas yang umum dipilih investor:

Emas Batangan (Logam Mulia)

Ini dia primadona-nya para investor emas. Emas batangan yang sering disebut logam mulia, biasanya hadir dalam bentuk batangan kecil dari 0,5 gram sampai 1 kg. Merek paling populer di Indonesia itu Antam dan UBS. Kelebihannya? Nilainya lebih “murni” karena kamu cuma bayar harga emasnya aja, nggak ada ongkos desain atau semacamnya.

Yang paling penting, emas batangan dilengkapi sertifikat keaslian, lengkap dengan nomor seri dan tingkat kemurniannya (biasanya 99,99%). Sertifikat ini bukan cuma buat gaya, tapi sangat penting kalau kamu nanti mau jual lagi.

Tapi inget, belinya jangan di sembarang tempat, ya. Pilih toko resmi seperti butik Antam, Pegadaian, atau aplikasi terpercaya.

Perhiasan Emas

Nah, kalau yang satu ini mungkin paling familiar. Emas perhiasan itu emas yang biasa dipakai sehari-hari kayak cincin, kalung, gelang, dan sebagainya. Memang terlihat lebih cantik dan bisa langsung dipakai, tapi kalau buat investasi, perhiasan punya kelemahan utama yaitu ada ongkos pembuatan.

Jadi misalnya kamu beli cincin seharga 2 juta, pas jual lagi bisa jadi yang dihitung cuma harga emasnya aja, belum tentu balik modal apalagi untung.

Nah, kalau tujuan utamanya untuk investasi, sebaiknya hindari emas perhiasan. Tapi kalau kamu pengen kombinasi gaya dan simpanan, ya nggak apa-apa juga.

Emas Digital

Sekarang zamannya serba digital, termasuk dalam hal investasi emas. Emas digital memungkinkan kamu beli emas tanpa harus pegang fisiknya. Kamu bisa beli mulai dari Rp5.000 aja lewat aplikasi seperti Tokopedia Emas, DANA, Shopee, Pluang, atau Pegadaian Digital.

Nanti emas kamu dicatat dalam sistem dan bisa dikonversi ke fisik kalau mau, atau dijual kembali langsung lewat aplikasi. Praktis banget, apalagi buat kamu yang baru mulai dan pengen nyoba-nyoba dulu.

Selin itu, jangan lupa selalu cek reputasi dan legalitas aplikasi tempat kamu beli emas digital. Pastikan terdaftar di BAPPEBTI atau diawasi OJK.

Singkatnya, kalau kamu fokus investasi serius, emas batangan adalah pilihan utama. Kalau pengen emas yang bisa dipakai, perhiasan boleh jadi opsi sekunder. Dan buat yang mau mulai kecil-kecilan atau serba praktis, emas digital bisa banget jadi solusi.

Waktu yang Tepat Buat Beli Emas

Ini nih yang sering bikin bingung, kapan sih waktu yang pas buat beli emas?

Secara umum, waktu terbaik beli emas adalah ketika harga sedang turun atau stabil. Tapi karena harga emas cenderung naik dalam jangka panjang, strategi paling aman adalah membeli secara rutin atau dollar-cost averaging. Jadi misalnya tiap bulan beli emas senilai 100 ribu, tanpa peduli harganya naik atau turun.

Dengan strategi ini, kamu bisa "meratakan" harga beli dan nggak perlu stres mikirin timing yang pas.

Gimana Cara Investasi Emas yang Aman?

Nah, kamu udah mulai tertarik nih buat investasi emas? Bagus! Tapi inget, meskipun emas itu termasuk instrumen investasi yang aman dan stabil, bukan berarti kamu bisa asal beli trus langsung berharap cuan gede. Ada cara-cara yang perlu kamu pahami biar investasi emas kamu benar-benar aman, nggak bikin stres, dan yang paling penting, menguntungkan. Yuk, kita bahas satu per satu!

1. Pilih Jenis Emas yang Tepat

Pertama-tama, kamu harus tahu dulu jenis emas apa yang paling cocok buat tujuan investasimu. Kalau kamu niatnya murni buat investasi, emas batangan (logam mulia) lebih disarankan daripada emas perhiasan. Kenapa? Karena emas batangan nggak ada potongan ongkos pembuatan pas dijual lagi, jadi nilainya lebih murni. Sementara emas perhiasan cocoknya buat yang pengin gaya sekaligus simpanan, tapi dari sisi cuan biasanya kalah.

Kalau pengin yang praktis dan nggak mau ribet urusan penyimpanan, emas digital juga bisa jadi opsi. Kamu bisa beli lewat aplikasi seperti Pegadaian Digital, Tokopedia Emas, atau Pluang. Cuma jangan lupa, cek dulu legalitas dan keamanannya ya.

2. Beli di Tempat yang Terpercaya

Ini salah satu poin paling krusial. Jangan gampang tergiur sama harga emas murah dari akun-akun random di media sosial. Ingat ya, kalau harganya terlalu bagus untuk jadi kenyataan, ya kemungkinan besar memang bukan kenyataan.

Jadi, pilih lah tempat beli emas yang jelas dan terverifikasi, seperti:

  • Butik Emas ANTAM
  • PT Pegadaian
  • Toko emas besar dan bereputasi
  • Aplikasi digital yang sudah diawasi OJK/BAPPEBTI

Sertifikat keaslian juga wajib! Emas batangan harus punya sertifikat resmi dan biasanya sudah tersegel. Jangan terima kalau segelnya rusak atau sertifikatnya nggak lengkap.

3. Jangan Langsung Beli Banyak, Mulai Dikit Dulu

Banyak orang yang langsung "all in" beli emas puluhan gram, padahal baru pertama kali investasi. Padahal, lebih aman kalau kamu mulai sedikit dulu tapi rutin. Bisa mulai dari 0,5 gram per bulan atau bahkan emas digital seharga Rp10.000.

Strategi ini namanya Dollar Cost Averaging (DCA), alias beli emas secara berkala dengan nominal tetap. Teknik ini bisa bantu kamu menghindari risiko beli di harga tinggi, dan bisa meratakan harga beli dalam jangka panjang. Intinya sih: pelan-pelan asal konsisten.

4. Amankan Tempat Penyimpanannya

Kalau kamu pegang emas fisik, jangan disimpan sembarangan. Bukan cuma soal kehilangan karena dicuri, tapi juga risiko rusak karena kelembapan, karat, atau bahkan lupa naruh (iya, ada lho yang ngalamin kayak gitu!).

Nah, berikut opsi penyimpanan emas yang aman:

Brankas pribadi di rumah (minimal tahan api dan air)

Safe Deposit Box di bank

Biarkan disimpan oleh pihak terpercaya (misalnya Pegadaian, atau Antam yang menyediakan layanan titip emas)

Kalau emas digital, pastikan aplikasinya punya fitur keamanan berlapis dan izin dari otoritas keuangan. Jangan cuma lihat tampilannya aja, cek juga siapa di balik platformnya.

5. Pantau Harga dan Update Tren

Investasi emas itu bukan beli terus tinggal tidur. Kamu tetap perlu pantau pergerakan harganya secara berkala. Nggak harus tiap hari sih, tapi minimal paham kapan waktu yang pas buat beli atau jual.

Biasanya harga emas naik saat inflasi tinggi, nilai tukar rupiah melemah serta ketidakpastian global (misal: perang, krisis ekonomi).

Banyak kok aplikasi atau situs yang menyediakan grafik harga emas harian. Pantengin aja disitu, dan kalau udah masuk harga yang cocok, boleh tuh mulai eksekusi.

6. Tentukan Tujuan Investasi Sejak Awal

Mau investasi emas buat apa? Ini penting banget buat ditentukan dari awal. Jangan cuma karena ikut-ikutan teman.

Nah, berikut contoh umum tujuan investasi:

  • Dana pendidikan anak 5-10 tahun lagi
  • Dana haji
  • Dana pensiun
  • Simpanan darurat jangka panjang

Dengan punya tujuan, kamu bisa hitung berapa banyak emas yang perlu dikumpulkan dan dalam berapa lama. Jadi lebih terarah, nggak cuma numpuk doang tanpa strategi.

7. Jangan Lupa Diversifikasi

Meskipun emas itu aman, bukan berarti kamu harus taruh semua dana investasi di sana. Diversifikasi itu penting, karena setiap instrumen punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Jadi, kamu bisa kombinasikan emas dengan instrumen lain, misalnya:

  • Deposito
  • Reksa dana pasar uang
  • Obligasi pemerintah
  • Saham (kalau udah paham risikonya)

Dengan cara ini, kamu bisa meminimalkan risiko dan memperbesar peluang cuan.

Kapan Waktunya Jual Emas?

Ingat ya, investasi emas itu lebih cocok buat jangka menengah sampai panjang. Idealnya disimpan minimal 3 - 5 tahun biar dapat keuntungan yang signifikan. Kalau kamu beli emas hari ini dan berharap bisa cuan seminggu lagi, ya bisa kecewa.

Kamu bisa menjual emas saat harga pasar sedang tinggi, atau ketika ada kebutuhan mendesak dan tidak ada sumber dana lain yang digunakan. Di situlah peran emas benar-benar terasa.

Kesimpulan: Emas Itu Aman, Tapi Tetap Harus Pinter

Investasi emas bisa jadi pilihan cerdas asal kamu tahu ilmunya. Jangan asal beli atau ikut-ikutan tren. Lakukan riset, beli dari sumber yang resmi, dan punya strategi yang jelas. Dan yang paling penting, sabar dan konsisten.

Ingat, emas bukan jalan pintas buat cepat kaya, tapi bisa jadi kendaraan aman buat masa depan yang lebih tenang.

Jadi, masih ragu buat mulai investasi emas? Yuk, mulai dari sekarang. Meskipun sedikit, yang penting konsisten. Karena dalam dunia investasi, yang menang bukan yang tercepat, tapi yang paling konsisten dan sabar.

Komentar0

Type above and press Enter to search.